Hasil Hutan Non Kayu (HHNK)
merupakan produk penting yang dihasilkan oleh hutan-hutan rakyat (LATIN, in
prep_. Produksi HHNK juga bersifat menguntungkan lingkungan, karena pengambilan
HHNK umumnya tidak merusak penutupan tajuk hutan, kebanyakan dipanen secara
gardual-sedikit demi sedikit--, dan selalu dihasilkan dalam keanekaragaman
bersama produk-produk pertanian dan kehutanan lainnya.
HHNK dihasilkan baik melalui
pertanaman kebun-hutan campuran maupun ekstraksi dari hutan alam. Pada pola
ekstraktifisme itu kini telah semakin menyusut, baik karena banyak komoditas
HHNK yang telah berhasil dibudidayakan; adanya produksi bahan-bahan pengganti (substututes)
maupun karena sumber-sumbernya di alam telah mulai menyusut. Penyusutan
sumber-sumber di alam ini pada gilirannya telah meningkatkan biaya ektraksi, sehingga
daya saing ekonominya pun menurun. Meskipun demikian, masih banyak komoditas
HHNK penting yang belum berhasil atau masih sulit untuk dibudidayakan, padahal
memiliki nilai ekonomi yang tidak bisa diabaikan, sehingga ekstraksi dari alam masih
terus berlangsung. Contohnya adalah pengambilan gaharu, sarang burung walet, cendana
dan berbagai bahan obat-obatan alami.
Di sisi lain, banyak pula
komoditas HHNK ektraktif (HHNKE) yang memiliki nilai yang penting bagi
subsistensi rumah tangga petani dan mungkin memberikan kontribusi yang tidak sedikit
dalam ekonomi rumah tangganya. Adalah menarik untuk mengetahui pola-pola ekstraktifisme
HHNK dan nilai pentingnya di dalam mendukung ekonomi petani, karena sekaligus
mencerminkan pula akan nilai penting hutan secara ekonomi dan sosial bagi
petani.
0 komentar:
Post a Comment