Eungjing, jeunjing atau sengon laut adalah nama sejenis
pohon penghasil kayu anggota suku Fabaceae (Enterolobium cyclocarpum Griseb).
Pohon yang diklaim memiliki pertumbuhan tercepat di dunia ini, dapat mencapai
tinggi 7m dalam waktu setahun, nama ilmiahnya adalah Paraserianthes falcataria.
Jeunjing menghasilkan kayu ringan yang berwarna putih, cocok untuk konstruksi
ringan, peti-peti pengemas, papan partikel (particle board) dan papan lapis
(blockboard).
Nama-nama lainnya adalah sika, selawaku (Maluku), bae, bai,
wai, wahogon (Papua), batai (Mly.), kalbi, albasiah atau albise Dalam bahasa Inggris disebut dengan nama-nama
Moluccan sau, falcata, atau white albizia
Secara tradisional, kayu jeungjing di Jawa Barat banyak
digunakan sebagai bahan ramuan rumah: papan-papan, kasau, balok, tiang dan
sebagainya. Di Maluku, pada masa lalu kayu jeungjing biasa digunakan sebagai
bahan pembuatan perisai karena sifatnya yang ringan, liat dan sukar ditembus.
Kini kayu jeungjing biasa digunakan untuk pembuatan papan,
peti-peti pengemas, venir, pulp (bubur kayu), papan serat (fiber board), papan
partikel(particle board), papan lapis (blockboard), korek api, kelom (alas
kaki) dan kayu bakar.
Jeungjing juga kerap ditanam sebagai tanaman hias, pohon
peneduh dan pelindung di perkebunan, pengendali erosi, pupuk hijau, serta
sebagai penghasil kayu bakar. Daun-daunnya dapat dimanfaatkan untuk pakan
ternak (ayam dan kambing). Pepagannya menghasilkan zat penyamak, yang digunakan
sebagai ubar jala.
0 komentar:
Post a Comment